Banyaknya jumlah kendaraan pribadi di Indonesia berbanding lurus dengan meningkatnya popoulasi masyarakat. Hal ini dapat menimbulkan dampak serius bagi kehidupan masyarakat Indonesia yang hanya bisa mengeluh dan menyalahkan orang lain. Tahu kah anda mengapa di Indonesia ini jumlah kendaraan bermotor pribadi sangat banyak? Berikut beberapa penyebabnya:
1. Masyarakat Indonesia cenderung memilih kendaraan bermotor pribadi untuk berpergian dibandingkan menggunakan kendaraan umum. Kendaraan bermotor pribadi dianggap lebih praktis dan fleksibel untuk digunakan kemana saja untuk berpergian dibandingkan dengan kendaraan umum yang terikat dengan trayek dan tempat-tempat pemberhentian yang sudah ditentukan. Kadangkala, dengan kendaraan beromotor pribadi dapat menjangkau tempat-tempat yang tidak dilalui oleh kendaraan umum, sehingga peminat kendaraan umum semakin berkurang.
2. Kondisi kendaraan umum (khususnya kendaraan umum dalam kota) di Indonesia sangat memprihatinkan. Hal ini dibuktikan dengan minimnya peremajaan armada dan tingkat kriminalitas yang tinggi, mulai dari copet hingga pemerkosaan seperti kasus yang heboh belakangan ini. Tentunya penumpang kendaraan umum mendambakan kendaraan yang mereka tumpangi aman, nyaman, dan tepat waktu. Namun sepertinya hal-hal tersebut hanya sebatas mimpi, bagi kendaraan umum (apalagi kendaraan umum dalam kota) memiliki "moto": selagi masih muat, desak-desakan dikit is ok.
3. Tata ruang perkotaan yang amburadul. Hal ini dibuktikan dengan kita tidak bisa membedakan lagi yang mana kawasan perumahan (residensial), kawasan komersial, kawasan industri, dan kawasan untuk pendidikan. Sebagai contoh, bila dalam area perumahan bisa terdapat rumah toko (ruko), kemungkinan besar bangunan rumah lainnya dalam perumahan itu perlahan akan beralih fungsi atau malah menjadi bangunan toko sepenuhnya karena menganggap kawasan tersebut akan mendatangkan banyak sumber pendapatan. Dengan demikian kawasan tersebut akan menjadi sangat "crowded", padahal untuk kawasan pemukiman atau perumahan tidaklah serame kawasan komersial. Dengan demikian, keinginan untuk dapat fleksibel kemana saja seperti pada poin pertama hanya dapat dilakukan dengan kendaraan pribadi, karena untuk kendaraan umum trayeknya sudah terikat dan susah untuk diubah.
4. Tingkat konsumerisme, ego, dan gengsi yang tinggi. Masyarakat Indonesia memiliki tingkat konsumerisme dan rasa tidak puas yang tinggi. Untuk kasus kendaraan, dapat dicontohkan seperti ini: dalam sebuah keluarga, seorang ayah telah memiliki kendaraan bermotor pribadi jenis mobil. Mobil ini ia gunakan sehari-hari menuju tempat ia bekerja. Namun, di sisi lain, ia memiliki istri dan anak yang sehari-hari juga berpergian. Sang istri sehari-harinya juga bekerja di luar rumah dan anaknya pergi ke sekolah. Bila dipikir-pikir, untuk menghemat, sang ayah harus mengantarkan anak dan istrinya terlebih dahulu sebelum ia berangkat ke tempat kerjanya. Akan tetapi, banyak dari masyarakat Indonesia tidak mau ambil pusing. Sudah pasti sang ayah akan mengusahakan kendaraan pribadi lainnya untuk sang istri dan anaknya untuk berangkat ke sekolah yang letaknya jauh dari tempat mereka tinggal. Kesimpulannya, masing-masing anggota keluarga memiliki 1 (satu) kendaraan pribadi. Apalagi di jaman sekarang, dengan letak sekolah dan rumah jauh (akibat tata ruang kota yang amburadul seperti poin 3), si anak pastinya akan memilih kendaraan bermotor agar tidak terlalu capai ke sekolah (kan sekarang sering kita lihat anak usia SMA mengendarai sepeda motor atau mobil ke sekolah, bahkan ada anak-anak usia SMP juga begitu).
5. Memperoleh Surat Izin Mengemudi dengan mudah. SIM merupakan syarat wajib bagi pengendara untuk mengemudikan kendaraan bermotornya. Karena ia sangat ingin memiliki dan mengemudikan kendaraan bermotor pribadi untuk kepentingannya, maka wajib memilki SIM. Sudah menjadi rahasia umum di Indonesia memperoleh SIM sangat mudah dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Bila mengikuti prosedur dengan ujian tertulis dan praktek (ditambah embel-embel syarat aneh lainnya seperti harus melampirkan surat kesehatan jiwa yang untuk mendapatkan surat tersebut harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit), paling lama proses membuat SIM memakan waktu 1-2 hari saja (bila si pengendara sebelumnya sudah cukup mahir mengemudikan kendaraan bermotor). Bila "tidak mengikuti prosedur", hanya dalam hitungan jam selesai. Jikalau saja SIM benar-benar diperuntukkan bagi mereka yang benar-benar mahir dalam mengemudi, pastilah kendaraan umum penuh penumpangnya. Kenapa demikian, banyaknya kecelakaan di jalanan dialami oleh kendaraan pribadi, yang membuktikan kelalaian dalam mengemudi masih cukup tinggi (disamping memang sudah musibah).
6. Harga kendaraan bermotor cukup tinggi, tetapi kredit dan DPnya ringan. DP(Down Payment) atau lebih dikenal dengan uang muka, untuk membeli kendaraan bermotor sekarang terbilang sangat murah. Sebagai contoh, untuk membeli sebuah sepeda motor yang harganya berkisar antara 12-15 juta rupiah, cukup dengan uang muka 500 ribu rupiah. Masa kredit pun hingga 3 tahun. Dengan demikian, untuk memperoleh kendaraan bermotor cukup mudah sekarang. Bila tidak mampu melunasi kredit, kendaraan bermotor dikembalikan ke pihak Leasing, dan selanjutnya beli kendaraan lain dengan cara yang sama.
Demikian beberapa Alasan Mengapa Di Indonesia Kendaraan Bermotor Pribadi Membludak Jumlahnya, bila ada sanggahan atau tanggapan, silakan tulis di kolom komentar. Terima kasih
Demikian beberapa Alasan Mengapa Di Indonesia Kendaraan Bermotor Pribadi Membludak Jumlahnya, bila ada sanggahan atau tanggapan, silakan tulis di kolom komentar. Terima kasih
2 comments:
Nomor 2 n 5 tu yg pling berpengaruh,,
ane jdi ingat kata pakar transportasi UGM,
"di Indonesia, naik kendaraan ato jalan2 itu serba salah,
naik mobil, macet'a Allahurabbi...
naik sepmor, dompet kita dicuri...
naik angkot ato bus, malah diperkosa...
jalan kaki, malah ditabrak X*nia..."
kecelakaan meningkat drastis lebih dari 100%,
di Banda Aceh aj,
tahun 2010 ada 66 kasus lakalantas, tahun 2011 jdi 156 ksus...
itu blum lgi yg meninggal, lka brat, lka ringan, ato kerugian mterial
harusnya boleh dong di copy..
Post a Comment
Kritik, Saran, dan Komentar anda sangat kami butuhkan demi kemajuan blog ini, terima kasih telah berpartisipasi.