Klasifikasi Agregat
A. Ditinjau berdasarkan proses pengolahannya, agregat dibedakan menjadi
1. Agregat alam
2. Agregat yang melalui proses pengolahan
3. Agregat buatan
ad. 1 Agregat Alam
Agregat alam adalah agregat sebagaimana bentuknya dapat digunakan langsung atau dengan ada sedikit perlakuan. Agregat ini terbentuk secara alamiah melalui proses degradasi dan erosi. Degradasi dapat terjadi di daerah pegunungan atau perbukitan dimana akan terbentuk agregat-agregat yang memliki ukuran besar (bongkahan) dan bersudut serta memiliki permukaan yang kasar. Sedangakan agregat yang terbentuk dari proses erosi dapat dijumpai di daerah aliran sungai yang agregat tersebut memiliki ciri bulat dan permukaannnya halus (licin). Berdasarkan daerah tersebut, maka dibedakan pula agregat menurut tempat asal. Untuk daerah pegunungan tau tempat terbuka disebut pitrun dan untuk aliran sungai disebut bankrun.
ad. 2 Agregat yang melalui proses pengolahan
Seringkali kita menjumpai agregat dengan kondisi yang berukuran besar. Sedangakan dalam kebutuhannya, kita hanya memerlukan agregat dalam ukuran kecil untuk memudahkan pekerjaan. Maka dari itu, boulder yang diperoleh dari agregar alam dapat diolah dengan menggunakan alat stone crusher untuk memenuhi beberapa kriteria yang diinginkan. Beberapa kriteria agregat untuk perkerasan jalan tersebut adalah :
1. Bentuk partikel bersudut, diusahakan berbentuk kubus
2. Permukaan partikel kasar sehingga mempunyai gesekan yang baik
3. Gradasi sesuai dengan yang diinginkan.
ad. 3 Agregat buatan
Agregat buatan merupakan mineral filler/pengisi (partikel yang berukuran , 0,075 mm) diperoleh dari hasil sampingan pabrik-pabrik semen dan mesin pemecah batu (stone crusher).
0 comments:
Post a Comment
Kritik, Saran, dan Komentar anda sangat kami butuhkan demi kemajuan blog ini, terima kasih telah berpartisipasi.