Pada saat memegang kamera, pasti naluri seorang fotografer tidaklah untuk melewatkan golden moment yang ia saksikan sehingga ia berniat mengabadikannya dalam bentuk foto. Akan tetapi, seringkali akibat terlalu antusiasnya ingin memotret, ia mengabaikan beberapa kondisi sehingga foto yang ia hasilkan kadang-kadang mengalami blur. Sungguh kecewa memang, karena moment yang ditunggu-tunggu sudah berakhir dan tidak bisa mengulanginya. Berikut beberapa tips yang dirasa mampu untuk mengurangi bahkan menghindari foto dalam keadaan blur:
- Aktifkan stabilizer atau vibrating reduction pada lensa. Teknologi di era sekarang telah membuat lensa pabrikan DSLR memiliki kode IS (image stabilizer) atau VR (vibrating reduction) yang dapat mengurangi getaran. Hal ini sering dialami oleh wartawan media cetak ketika hendak memotret objek berita sering berdesak-desakan dan mengurangi kestabilan saat memotret. Dengan adanya lensa IS atau VR, maka dapat membantu untuk menghasilkan foto yang jernih meskipun dipotret dalam keadaan tidak stabil.
- Posisi Tangan dan Tubuh Saat Memotret. Percaya atau tidak, cara termudah dan termurah untuk menghindari foto menjadi blur atau goyang adalah dengan memperbaiki posisi tangan dan tubuh kita pada saat memotret apabila tidak menggunakan alat bantu seperti tripod. Genggam kamera dengan mantap tapi tetap nyaman di jari dan telapak tangan serta pergelangan tangan. Kemudian biasakan tempel siku ke badan. Hal ini akan membuat posisi lengan seolah-olah menjadi tripod dengan bertumpu pada badan kita. Dengan cara seperti ini maka kamera “tidak akan menggantung”. Last but not least, posisi badan jangan terlalu membungkuk ke depan, malah ada beberapa fotografer yang cenderung menarik torso (pinggang ke atas) agak ke belakang sehingga titik pusat gravitasi tubuh lebih terjaga dan stabil. Beberapa fotografer memiliki cara dan gaya sendiri dalam menghandle kamera, temukan gaya dan cara Anda sendiri namun pastikan kamera dalam posisi stabil dan nyaman.
- Sesuaikan Shutter Speed Dengan Focal Lengst Lensa. Semakin panjang focal length lensa maka ia akan semakin sensitif terhadap gerakan. Patokan yang paling mudah adalah dengan tidak memilih shutter speed lebih lambat dari 1/focal length lensa. Contoh, apabila Anda menggunakan lensa 200mm maka shutter speed diusahakan tidak lebih lambat dari 1/200 detik. Gunakan shutter speed lebih cepat dari 1/200 seperti 1/250, 1/300 dsb.
- Menggunakan Focus Lock dengan optimal. Pada viewfinder kamera, terdapat beberapa titik fokus yang bisa kita gunakan untuk menentukan focus objek kamera untuk dipotret. Namun, sebelum benar-benar memotret, alangkah baiknya untuk benar-benar memastikan objek tidak bergerak, karena bila bergerak, titik acuan focus juga berubah.
- Menggunakan Tripod, Shutter Release, atau Timer.Alat fotografi yang sudah sangat dikenal ini membantu kamera berada dalam posisi stabil selama proses pengambilan gambar. Apabila Anda menggunakan pilihan shutter speed yang lambat maka tripod cukup membantu agar kamera tidak shake selama shutter terbuka. Pada contoh ekstrem ketika menggunakan pilihan shutter speed yang sangat lambat, maka sudah semestinya ketika menggunakan Tripod maka seharusnya Anda menggunakan remote shutter release atau paling tidak dengan menggunakan fitur Timer di kamera Anda. Kenapa? Mari kita asumsikan Anda menggunakan shutter speed 30 detik, maka Anda tentu perlu menggunakan tripod agar selama 30 detik tersebut kamera berada dalam keadaaan statis. Namun yang Anda lakukan setelah memilih shutter speed Anda menekan tombol shutter dengan menggunakan jari, hal ini akan berakibat terjadi vibrasi pada kamera karena terjadi kontak fisik dengan jari yang menekan shutter. Karena itu disarankan Anda menggunakan remote shutter release (alat untuk menekan tombol shutter tanpa menyentuh kamera) baik yang wireless atau wired. Apabila Anda tidak memiliki alat ini, cara termudah adalah dengan menggunakan fitur Timer di kamera sehingga Anda tidak perlu menekan tombol shutter. Dengan demikian tidak terjadi vibrasi yang diakibatkan jari Anda menekan tombol di kamera.
0 comments:
Post a Comment
Kritik, Saran, dan Komentar anda sangat kami butuhkan demi kemajuan blog ini, terima kasih telah berpartisipasi.