Thursday, November 17, 2011

Puisi

Suara

Ketika berteriak tentang demokrasi
Semua mengepalkan tinju ke udara
Seiring dengan arena perebutan kursi
Manusia berduit memperebutkan suara

Meneriakkan janji menyenangkan hati
Saling mengumbar kata semanis madu
Sembari mengatakan diri sangat berempati
Tetapi sangat mudah rakyat untuk diadu

Saatnya uang berbicara
Walau uang tak bernyawa
Demi memperoleh suara
Agar kelak mencapai tahta

Bukan warna yang rakyat perlukan
Bukan baju berlambang yang rakyat ingin kenakan
Bukan gemuruh musik yang rakyak ingin dengarkan
Tetapi rakyat butuh makan

Masihkah tersisa manusia kesatria
Masihkah tersisa manusia yang bisa menjadi teladan
Siap mengabdikan jiwa raga
Memimpin di garis terdepan


Karya: Ojan
Refleksi carut marutnya pemilu dan pemilukada





Related Post:

0 comments:

Post a Comment

Kritik, Saran, dan Komentar anda sangat kami butuhkan demi kemajuan blog ini, terima kasih telah berpartisipasi.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...